Surabaya - Keretakan rumah tangga bisa membuat orang gelap mata. Itulah yang dilakukan oleh Ahmad Hadiono (27), warga Keputran Kejambon III yang kos di Kebraon Gg II.
Ahmad merasa hubungan sama istrinya mulai tak harmonis lagi. Parahnya lagi, istrinya yang tinggal di Keputran, menolak bersenggama. Hal itu terjadi karena Ahmad tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Akibat dari persoalan itu, Ahmad tidak mencari jalan keluarnya. Dia justru nekat menyalurkan hasrat seksual pada seorang gadis tunagrahita yang sudah dikenalnya.
Dari informasi yang dihimpun, aksi bejat Ahmad dilakukan di tempat kos, hari Senin (10/10/2011) lalu. Awal pertemuan Ahmad dengan Rintih (bukan nama sebenarnya) ada di lokasi tempat kerja Ahmad di Kebraon.
Di saat pertemuan itu, Ahmad di tengah kebingungan untuk mengejar hasratnya yang tak kesampaian. Rintih yang baru pulang sekolah di SMP Luar Biasa di Kebraon dirayu oleh Ahmad dengan cara mengiming-imingi uang Rp5.000 agar mau diajak masuk ke dalam tempat kerjanya.
Karena kepolosan Rintih, yang tinggal di Jl Griya Kebraon Utama, terjebak rayuan Ahmad. Sehingga Rintih masuk ke tempat kos sekaligus tempat kerja lelaki yang dikuasai hawa nafsu tersebut.
Tindakan asusila pun tak bisa dihalangi. Tubuh ringkih Rintih tak mampu membendung amuk nafsu Ahmad. Akibatnya, Rintih syok dan Ahmad merasa puas. Usai peristiwa memalukan tersebut, Rintih tak langsung pulang, dia kembali ke sekolah.
Dengan bercucur air mata, Rintih menceritakan ke gurunya atas kepediha kejadian yang baru menimpanya. Pihak guru memanggil keluarga Rintih. Merasa tak terima, keluarga Rintih melaporkan kejadian pencabulan ini ke polisi.
Kapolsek Karang Pilang AKP Robby Rachman menjelaskan, kasus ini telah ditangani pihak kepolisian. "Setelah divisum, memang terbukti ada pencabulan. Lalu tersangka kami tangkap kemarin, Jumat (21/10) di tempat tinggalnya," kata Robby, Sabtu(22/10/2011).
Di hadapan penyidik, Ahmad tidak memungkiri kalau dirinya telah memperkosa Rintih. "Saya tidak punya uang untuk ke lokalisasi," kata Ahmad di Mapolsek Karang Pilang. [beritajatim.com]
Ahmad merasa hubungan sama istrinya mulai tak harmonis lagi. Parahnya lagi, istrinya yang tinggal di Keputran, menolak bersenggama. Hal itu terjadi karena Ahmad tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Akibat dari persoalan itu, Ahmad tidak mencari jalan keluarnya. Dia justru nekat menyalurkan hasrat seksual pada seorang gadis tunagrahita yang sudah dikenalnya.
Dari informasi yang dihimpun, aksi bejat Ahmad dilakukan di tempat kos, hari Senin (10/10/2011) lalu. Awal pertemuan Ahmad dengan Rintih (bukan nama sebenarnya) ada di lokasi tempat kerja Ahmad di Kebraon.
Di saat pertemuan itu, Ahmad di tengah kebingungan untuk mengejar hasratnya yang tak kesampaian. Rintih yang baru pulang sekolah di SMP Luar Biasa di Kebraon dirayu oleh Ahmad dengan cara mengiming-imingi uang Rp5.000 agar mau diajak masuk ke dalam tempat kerjanya.
Karena kepolosan Rintih, yang tinggal di Jl Griya Kebraon Utama, terjebak rayuan Ahmad. Sehingga Rintih masuk ke tempat kos sekaligus tempat kerja lelaki yang dikuasai hawa nafsu tersebut.
Tindakan asusila pun tak bisa dihalangi. Tubuh ringkih Rintih tak mampu membendung amuk nafsu Ahmad. Akibatnya, Rintih syok dan Ahmad merasa puas. Usai peristiwa memalukan tersebut, Rintih tak langsung pulang, dia kembali ke sekolah.
Dengan bercucur air mata, Rintih menceritakan ke gurunya atas kepediha kejadian yang baru menimpanya. Pihak guru memanggil keluarga Rintih. Merasa tak terima, keluarga Rintih melaporkan kejadian pencabulan ini ke polisi.
Kapolsek Karang Pilang AKP Robby Rachman menjelaskan, kasus ini telah ditangani pihak kepolisian. "Setelah divisum, memang terbukti ada pencabulan. Lalu tersangka kami tangkap kemarin, Jumat (21/10) di tempat tinggalnya," kata Robby, Sabtu(22/10/2011).
Di hadapan penyidik, Ahmad tidak memungkiri kalau dirinya telah memperkosa Rintih. "Saya tidak punya uang untuk ke lokalisasi," kata Ahmad di Mapolsek Karang Pilang. [beritajatim.com]