SPERMA

Nah ini dia yang perlu diketahui bahwa resiko kehamilan tetap besar, walaupun tidak melakukan penetrasi. Tentunya hal ini pasti akan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pasangan yang belum resmi menikah, tapi sudah berani melakukan petting atau pergesekan alat kelamin untuk memuaskan hasrat seksualnya....Nah lho

"Sperma yang sehat itu sangat lincah dan mampu berenang dengan cepat. Kemampuan ini diperlukan karena ia harus bergerak agar mencapai saluran telur. Bahkan, sperma mampu menembus pori-pori kain," papar dr Boy Abidin, Sp OG, dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.

Risiko kehamilan akan semakin besar bila sperma dikeluarkan dekat vagina dan ada kesempatan untuk masuk ke dalam. "Di dalam vagina ada lendir yang sifatnya seperti lem. Ia akan menghisap sperma," tambah dr Boy yang ditemui seusai peluncuran kampanye I Know yang diadakan oleh Kotex, merek pembalut wanita.

"Karena itu, tak usah bingung bila seorang wanita bisa hamil walau tidak penetrasi. Sperma itu sangat lincah, menembus celana saja bisa kok, meski satu jam kemudian dia akan mati," tambah dr Boy.
sumber:kompas.com



Contoh kasus


Kepada pengasuh,

Dok, jika cowo sama cewe melakukan hubungan tapi masih berbusana
lengkap. Si cewe memakai celana rangkap 2 plus (maaf) celana dalam dan
si cowo memakai celana jean. Posisi cowo tepat diatas tubuh cewe,
sedang
bercumbu sampai mengeluarkan sperma.

Pertanyaannya:
Apakah si cewe bisa hamil (sperma terhalang celana)?
dan apakah sperma bisa tembus celana dan masuk ke dalam lubang V?

makasih,
-Yudi-

Jawaban:
Yudi,

Pada prinsipnya kehamilan bisa terjadi bila sperma bertemu dengan sel telur dan hasil pertemuan tersebut dapat menempel di dinding rahim. Dalam satu kali ejakulasi dapat dikeluarkan sperma sebanyak lebih kurang 250 juta. Padahal hanya satu yang diperlukan untuk terjadinya kehamilan.

Salah satu metode kontrasepsi (untuk mencegah kehamilan) adalah dengan menggunakan metode barrier. Termasuk dalam metode ini adalah kondom dan diafragma. Meski alat ini terbuat dari plastik, karet atau produk hewani, namun masih terdapat kemungkinan terjadinya kebocoran. Sehingga meski cukup kecil berkisar antara 2 – 6 kehamilan per 100 orang per tahun, metode ini tetap memiliki angka kegagalan.

Berkaitan dengan pertanyaan Saudara, sperma yang berukuran 30 μm dengan kecepatan bergerak 1 – 4 mm per menit, yang dengan kondom atau diafragma saja, (yang dibuat dengan sengaja untuk didesain agar tidak bisa dilalui sperma), masih memiliki angka kegagalan, maka meski saya belum pernah membaca seberapa besar daya tembus sperma pada kain, jika serat kain celana yang dipakai mempunyai ventilasi lebih besar dari ukuran sperma maka mungkin saja sperma akan menembus kain celana tersebut. Memang, dengan adanya celana yang berlapis – lapis tentunya memperkecil kemungkinan tersebut.

Perlu Yudi ketahui juga bahwa pada masa subur, vagina perempuan akan mengeluarkan lendir yang merupakan media hidup yang baik bagi sperma. Apalagi ketika perempuan sedang terangsang, vagina akan mengeluarkan cairan yang juga membantu jalannya sperma ke saluran telur.

Karena itu, bila ventilasi kain lebih besar daripada ukuran sperma maka tidak mustahil kehamilan dapat terjadi ketika sperma mencapai tepi vagina perempuan yang sedang dalam masa subur.

Demikian Saudara Yudi, semoga bermanfaat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Salam,

(Dr. Edi Patmini SS )

sumber :mer-c.org

sumber berita