
Nyamuk, selain suaranya yang mengganggu tidur di malam hari, gigitannya juga membuat kulit menjadi gatal.
Salah-salah,
jika kita menggaruk, kulit menjadi terluka. Anak-anak berekasi lebih
parah terhadap gigitan nyamuk dibandingkan orang dewasa.
Ada
sekitar 3500 jenis nyamuk. Beberapa jenis itu memakan darah manusia.
Nyamuk betina merupakan salah satu jenis yang memerlukan nutrisi
tertentu dari darah untuk bisa bertahan hidup. Mereka memiliki hidung
seperti jarum yang digunakan untuk mengumpulkan darah 'korban'.
Luka
terbuka, lebih rawan digigit nyamuk. Nyamuk biasanya menyntikkan air
liur sampai menembus kulit. Air liur ini mengandung bahan kimia yang
dikenal sebagai antikoagulan yang bisa menghambat pembekuan darah,
sehingga luka tak kunjung kering.
Bahan
kimia dalam air liur nyamuk yang tertinggal ini menyebabkan respon
alergi ringan berupa tanda merah dan gatal setelah beberapa jam, bahkan
sampai beberapa hari. Untungnya, ada beberapa tips yang bisa dicoba
untuk mengurangi gatal-gatal karena digigit nyamuk.
1.
Campurkan dua cangkir cuka putih ke dalam bak yang berisi air panas.
Anda bisa berendam selama 20 menit. Air panas yang ditambah cuka
membantu mengurangi gatal. Selain itu, anda juga bisa mengoleskan cuka
menggunakan cotton buds pada bekas gigitan yang masih terasa gatal.
2.
Ampas teh kemasan yang sudah dipakai juga bisa mengurangi gatal,
dengan mengoleskannya ke kulit. Kandungan tannin yang masih ada di
dalam teh bisa digunakan untuk melawan alergi.
3.
Gunakan minyak pohon teh untuk dioleskan di bekas gigitan. Banyak
ditemui di toko kesehatan, atau dijual online. Minyak pohon teh
berfungsi sebagai antiseptik dan antibiotik ampuh untuk mengurangi rasa
gatal dan menyengat.
4.
Tempelkan es di kulit yang gatal. Dinginnya es bisa membuat mati rasa
untuk sementara waktu. Selain itu juga bisa mengurangi efek 'air liur
nyamuk' yang disimpan dibawah kulit.
5.
Bisa juga membuat penangkal gatal dengan daun lavender, kemangi atau
pisang. Basahi dan hancurkan, oleskan pada bekas gigitan nyamuk.